Se Gye terdiam
mendengar Do Jae benar-benar mengajaknya tidur bersama. Ini sinting. Do Jae
menjelaskan bahwa dia hanya ingin melihat dengan mata kepalanya sendiri
perubahan Se Gye, setelah itu barulah dia benar-benar merasa yakin kalau
kewarasannya tidak hilang. Seingatnya, di pesawat Se Gye mendadak berubah saat
dia tertidur, jadi Do Jae pikir Se Gye akan berubah lagi saat tidur. Dia ingin
melihat Se Gye berubah. Inilah alasan kenapa dia ingin mengajak Se Gye tidur
bersama, bukan untuk alasan yang macam-macam.
Se Gye hanya terkekeh
dan menghina cara berpikir Do Jae yang dangkal. Apakah Do Jae benar-benar
berpikir dia selalu berubah ketika tidur? Apa Do Jae lupa kalau dia juga
berubah ketika acara penganugerahan itu?
Do Jae berpikir dan dia
pikir Se Gye ada benarnya juga karena saat acara penganugerahn tentu saja Se
Gye tidak dalam kondisi tidur. Jika demikian, Do Jae lalu hanya mengajak Se Gye
ke suatu tempat. Do Jae mengulurkan tangannya agar Se Gye mau ikut dengannya.
Se Gye tampak cuek dan sibuk membereskan barang-barang ke dalam tasnya. Dia
mengomeli Do Jae yang terlihat begitu menyedihkan.
Do Jae hanya tenang
melihat Se Gye mengomelinya. Tampaknya kali ini dia benar-benar ingin
membuktikan sendiri bahwa semuanya nyata dan dia masih waras, sampai-sampai dia
tidak peduli bersikap begitu manis pada Se Gye bahkan saat Se Gye mengomelinya
sekalipun.
beautyinside |
beautyinside |
Di lain sisi, Woo Mi
ternyata sedang memeriksa dokumen dengan Joo Hwan. Atas suruhan Do Jae, Joo
Hwan sengaja membuat beberapa kesalahan di dokumen itu untuk menahan Woo Mi
sehingga dia bisa mengajak Se Gye dengan tenang. Saat kembali ke mobil, Woo Mi
kesal melihat Se Gye tidak berada disana ditambah Se Gye tidak menjawab
panggilannya. Dia menelpon Eun Ho dan mengatakan kalau tiba-tiba Se Gye hilang.
Eun Ho meminta Woo Mi
memeriksa bangku belakang, manatau Se Gye telah berubah menjadi bayi. Eun Ho meminta
Woo Mi mencari di tempat lain dimanapun itu , lalu mematikan telpon. Ternyata
Eun Ho tengah melakukan pengakuan dosa dengan pendeta jadi dia tidak bisa
berbicara banyak dengan Woo Mi. Yah, bisa dibilang Eun Ho ini taat dalam
beragama, bahkan Se Gye berpikir bahwa Eun Ho kelak akan menjadi seorang
pendeta.
beautyinside |
beautyinside |
Do Jae mengajak Se Gye
ke kantornya, sampai-sampai para karyawan disana melihat ke arah mereka. Karena
tidak ingin gosip muncul lagi, Do Jae berakting dengan bertindak seakan mereka
hendak mengurus dan menandatangi sebuah kontrak kerjasama. Dia bahkan
berpura-pura menelpon Joo Hwan dan mengatakan dengan lantang bahwa Se Gye sudah
membawa stempel untuk kontrak. Haha, dia sengaja bersuara keras agar
orang-orang disana bisa mendengarnya. Saat tiba di ruangannya, Se Gye menghina akting
Do Jae yang buruk.
Do Jae lalu mulai
membahas mengenai kapan tepatnya Se Gye berubah wujud. Itu masalahnya, Se Gye
menceritakan kalau itu tidak dapat diprediksi, hanya saja biasanya dia memiliki
firasat sesat sebelum berubah. Do Jae berpikir, jika begitu maka mereka mungkin
harus bersama setiap waktu. Tapi itu juga tidak mungkin karena gosip akan
muncul lagi. Jadi, mereka perlu melakukannya secara diam-diam agar tidak ada
yang tau. Sebagai imbalannya, Do Jae berjanji akan mengatakan secara jujur
kelemahannya. Jadi, ceritanya masing-masing mereka berusaha mencari kelemahan
yang lain.
beautyinside |
beautyinside |
Do Jae lalu memberikan
sebuah kertas kontrak yang berisi beberapa peraturan seperti, jangan melarikan
diri, mengganti nama kontak di ponsel, lindungi rahasia apapun taruhannya da
harus menerima panggilan dalam waktu 3 detik. Se Gye terkekeh dan mengomel,
bagaimana mungkin dia harus menjawab panggilan dalam 3 detik sementara dia
sibuk setiap saat? Do Jae menyanggah bahwa tidak hanya Se Gye yang sibuk, tapi
dia juga bahkan lebih sibuk. Selain itu, untuk tidur bersama, Do Jae meminta Se
Gye memikirkannya lagi.
Se Gye keluar dari
ruangan Do Jae dan kaget melihat karyawan Do Jae tengah berkumpul di depan
ruangannya. Dengan percaya diri, Se Gye lalu berakting dengan mengomel kalau
urusan kontrak selesai dan jadwalnya sangat sibuk. Para karyawan mengagumi Se
Gye yang cantik, termasuk Timjang padahal Timjang sebelumnya mengatakan bahwa
Se Gye tidak begitu cantik. sementara Se Gye pergi dengan kesal karena harus
melakukan semua ini bersama Do Jae.
Di rumah, Se Gye
dihadapkan dengan Woo Mi yang mengamuk karena kesal. Saking kesalnya, dia
meminta surat putus kontrak dengan Se Gye. Se Gye merayunya dengan makan tteokbokki bersama. Se Gye lalu
menceritakan kalau dia baru saja bertemu dengan si bedebah dan dia bahkan
mengajaknya tidur bersama. Woo Mi kaget, tapi dia justru mendukung Se Gye untuk
menerima tawaran itu agar Se Gye bisa menikmati masa mudanya selagi bisa.
beautyinside |
beautyinside |
Se Gye masih memikirkan
klausul kesepakatannya dengan Do Jae, termasuk juga masalah Do Jae yang
mengajaknya tidur bersama. Se Gye mengambil ponselnya dan mengganti nama kontak
‘Do Jae si Brengsek’ dengan nama ‘Paman’
Sa Ra tampak tengah
memborong jam di sebuah mall.
Tiba-tiba dia kaget melihat Eun Ho berada dihadapannya dengan memberikan
setangkai mawar. Sa Ra mengomel dan tak habis pikir Eun Ho bahkan membuntutinya
sampai kesini. Sebaliknya, Eun Ho mengatakan justru Sa Ra yang datang padanya
karena dia bekerja sebagai penjual parfum dan memberikan mawar sebagai hadiah
ke pengunjung yang datang. Haha, tampaknya si Eun Ho bisa bekerja apapun ya.
Sa Ra lalu pergi untuk
menghadiri pertemuan dan makan bersama keluarga. Termasuk disana Profesor Kang
yang merupakan ayah kandungnya Sa Ra (ayah tiri Do Jae), Ibu Do Jae (ibu tiri
Sa Ra), kakek, dan Do Jae sendiri. Jadi intinya, Doa Jae dan Sa Ra adalah
saudara tiri karena ibu Do Jae menikah dengan ayah Sa Ra.
beautyinside |
beautyinside |
Mereka bercerita-cerita
sambil memakan makanan yang dibuatkan koki terkenal. Kakek memuji Profesor Kang
yang tidak menyi-nyiakan uang yang diberikannya untuk membuat sebuah kebun
sayur. Setelah itu, Kakek mulai mengungkit masalah hubungan Do Jae dengan model
itu. Do Jae bertanya kenapa kakek membahas masalah itu lagi. Kakek balik
bertanya, lalu apa yang bisa dibahasa dengan Do Jae? Tentang bisnis? Do Jae
bahkan buruk dalam berbisnis. Dalam acara peluncuran itu, jika Se Gye tidak
membantunya, mungkin Do Jae sudah mempermalukan dirinya sendiri.
Ibu Do Jae tampaknya
membaca situasi, dia langsung mengalihkan pembicaraan kalau T Road Air telah
menjalin kemitraan dengan Dashi Tour, ini artinya Do Jae telah bekerja keras.
Tapi tetap saja kakek lebih memuji Sa Ra. Dan Sa Ra juga tampak mencari
perhatian kakek. Ketika mereka selesai makan, Sa Ra memberi hadiah kepada
mereka, kepada Do Jae dia memberikan ikan hias. Kakek meminta Do Jae juga
memilih salah satu mobil yang terpakir di luar. Do Jae menolak karena dia
bahkan belum sampai 10 kali mengemudikan mobil yang dibelikan kakek sebelumnya.
Do Jae heran kenapa kakek suka berfoya-foya. Kakek terkekeh dan mengatakan
kalau dia tidak mungkin hanya membeli satu mobil karena pelayannya begitu
ramah. Haha, orang kaya mah bebas.
beautyinside |
beautyinside |
Ketika acara makan
berakhir. Profesor Kang berbicara pada Sa Ra kenapa Sa Ra masih saja
melakukannya?–maksudnya mungkin tidak akur dengan Do Jae dan berusaha mencuri
perhatian kakek agar kakek lebih menyukainya dibandingkan Do Jae. Sa Ra
mengatakan bahwa sampai saat ini dia masih berpura-pura menjadi bagian dari
keluarga yang sebenarnya tidak dia anggap sama sekali.
Joo Hwan mengatakan
bahwa ikan yang baru dimasukkan Do Jae tampak mencolok dibanding ikan lainnya.
Do Jae mengatakan kalau itu adalah ikan pemberian Sa Ra. Reflek Joo Hwan mundur
dan bertanya, “apa kau sudah memeriksa, apakah itu bom atau penyadap?”
Haha, Joo Hwan
tampaknya benar-benar tau pertarungan antar saudara ini.
“Sayangnya aku tidak
memeriksa ikannya.” Jawab Do Jae.
Benar saja, di sisi
lain Sa Ra tampak menyesal kenapa dia tidak memasukkan penyadap ke ikannya.
Saat itu, tiba-tiba seorang kurir dengan helm
menutupi wajahnya datang untuk mengantarkan paket. Sa Ra memintanya untuk
menaruh paket di atas meja. Kurir itu lalu membuka helmnya sambil mengatan,
“Nona rupanya”
Sa Ra juga kaget
ternyata kurir itu adalah Eun Ho. “Jadi kau benar-benar mengikutiku?”
“Mungkin kelihatan begitu, tapi aku pastikan padamu, ini
hanya murni kebetulan.” Jawab Eun Ho, lalu pergi dari sana.
beautyinside |
beautyinside |
Sa Ra memperlihatkan tampang tidak percaya dan melempar
paketnya dengan kesal. Dia mengerjakan segala
macam hal. Dia pasti sangat sibuk!"
Se Gye tampak kaget mendengar sutradara Lee datang ke Korea.
Se Gye mendengar kabar kalau sutradara akan kembali keluar negeri dalam
beberapa hari. Mendengar itu, Se Gye langsung mengunjungi sutradara Lee ke
kantornya. Disana ternyata sutradara Lee tengah kedatangan tamu seorang artis
bernama Yu Ri.
Se Gye berpikir, apakah peran yang seharusnya untuknya sudah
di berikan kepada artis itu. Se Gye berusaha ramah pada sutradara agar
sutradara mau memberinya peran penting lagi dalam dramanya. Tapi sutradara Lee
kesal dengan Se Gye dan mengomeli Se Gye. Tampaknya sutradara kesal pada Se Gye
terkait Se Gye yang sering melarikan diri dan mengecewakannya. Sutradara juga
menganggap Se Gye juga sudah berubah dan tidak seperti dulu lagi.
beautyinside |
beautyinside |
Se Gye berlutut dan memohon untuk diberikan peran itu dan
dia berjanji akan bekerja dengan keras. Sayangnya sutradara tidak begitu
mempedulikan Se Gye dan beralih berbicara dengan Yu Ri. Ini membuat Se Gye
sedikit kecewa dan sedih tidak dapat peran dalam film itu. Tidak hanya kecewa,
dia juga malu karena sudah berlutut untuk mendapatkan peran itu, sementara Yu
Ri ada disana melihatnya mengemis.
Malamnya, Se Gye, Woo Mi, dan Eun Ho tampak minum-minum. Woo
Mi tampak menghibur Se Gye yang sedih karena gagal mendapatkan film itu. Se Gye
mencoba mencari sisi positifnya. Bukankah film itu tidak begitu menarik? Eun Ho
membenarkan dan mengatakan ada banyak film lain yang lebih bagus untuk Se Gye
nantinya.
Malamnya, Do Jae menerima panggilan video dari Se Gye yang
tengah mabuk. Dalam panggilan video itu, Se Gye tampak mengomel sendiri tentang
Yu Ri. “Apakah dia secantik itu? Apakah dia aktris yang lebih baik
dariku? Kenapa dia dan bukan aku? Aku sungguh ingin memerankan karakter itu.
Sungguh! Sungguh!”
Se Gye
terus mengoceh. “Film itu pasti akan masuk Cannes.
Cannes! Aku selalu ingin pergi ke Cannes.” Ucapnya sambil merengek. Do Jae
hanya bisa mendengarnya ocehannya dan bertanya, apa kau mabuk?
beautyinside |
beautyinside |
Se Gye
terus merengek bahwa hanya dia yang bisa memerankan peran itu dengan sempurna.
Orang lain tidak akan mampu melakukannya. Sampai-sampai Se Gye sempat berakting
dengan kingkang untuk membuktikan kepada Do Jae bahwa dialah yang terbaik. Tidak
sekedar itu, Se Gye terus merengek kalau sutradara itu bagai ayahnya untuknya,
tanpa dia Se Gye tidak berarti apa-apa. Ini seperti dialah yang telah
melahirkan Han Se Gye. Karena itulah dia merasa sedih karena telah diabaikan
ayahnya.
Lama-lama
Do Jae kesal mendengar omelan Se Gye dan langsung menutup panggilan video itu.
Sementara Se Gye disana terus menangis dan menceloteh kalau Do Jae tidak
berperasaan karena tidak mendengarkan curhatan hatinya yang sedang sedih.
Joo
Hwan tampak sarapan bersama Sa Ra. Sa Ra sepertinya sengaja mengajak Joo Hwan
sarapan untuk mengajak Joo Hwan mengajaknya bergabung di One Air, kompetitor T
Road Air. Sa Ra bertanya, bukankah Joo Hwan sangat bermimpi membangun rumah
besar? Bekerja bersama Do Jae dengan gaji yang tidak begitu besar tidak akan
mewujudkan impiannya itu. Karena itu, Joo Hwan bisa bergabung di One Air agar
bisa langsung mewujudkan rumah impiannya. Dengan santai Joo Hwan mengatakan
kalau dia akan menabung untuk itu. Dan One Air, menurutnya itu bukanlah kompetitor
melainkan perusahaan cabang karena hanya slot jadwal penerbangannya tidak
sebanding dengan T Road Air.
beautyinside |
beautyinside |
Sa Ra
kesal dan bertanya kenapa Joo Hwan mau datang untuk sarapan bersamanya. Joo
Hwan beralasan bahwa dia tidak akan menolak sarapan gratis dan lagian Sa Ra
adalah seniornya dulu di kampus, jadi dia menghargainya. Setelah sarapan, Joo
Hwan pamit kembali bekerja. Dia terhenti saat melihat ikan di atas meja,
“Ikannya mengingatkan aku. Kuharap kau tidak memasang penyadap pada ikannya
atau semacamnya."
“Hah.. Semestinya kulakukan.” Balas Sa Ra kecut.
“Aku juga berpikir begitu. Jika kau senekat itu, maka aku
akan membalasmu."
Sa Ra tampak kesal dan melihat Joo Hwan menjauh dari sana.
Seperti
halnya Se Gye yang menyebut Do Jae sebagai ‘paman’ saat berkirim pesan lewat
ponsel, Do Jae ternyata juga menyebut Se Gye sebagai bibi. Ini buat jaga-jaga
agar mereka tidak ketahuan. Do Jae mengirim pesan ke ‘bibi’ nya untuk bertemu
hari ini disebuah mall. Se Gye yang
masih pusing karena mabuk semalam tampak malu begitu ingat kalau dia menelpon
Do Jae semalam. Di mall, Do Jae
ternyata memberikan tiket pesawat dan mengatakan kalau Sutradara akan segera
berangkat ke luar negeri. Kebetulan dia menggunakan pesawat T Road Air. Se Gye tidak
menyangka Do Jae melakukan ini untuknya. Dia menerima tiket itu dan langsung
berlari ke bandara.
beautyinside |
beautyinside |
Untungnya
Se Gye masih sempat bertemu dengan sutradara. Di hadapan sutradara, Se Gye
mengatakan bahwa dia tidak pernah berubah. Dia masih seperti dulu yang sangat
ingin menjadi artis. Dia adalah artis yang diciptakan oleh sutradara, jadi dia
masih ingin seperti itu. Sutradara menjawab kalau dia menganggap Se Gye
berubah. Semua orang juga berpikir begitu. Se Gye hanya tersenyum dan meminta
sutradara untuk memikirkan dengan baik nanti, dimana perubahannya, dan
sutradara bisa mengatakan langsung padanya perubahan itu. Setelah itu, Se Gye
lalu pergi dari sana.
Di
luar, Se Gye bertemu dengan kerumunan ibu-ibu. Mereka bertanya, apakah Se Gye
melarikan diri lagi?’
“Tidak,
justru aku baru saja mengejar orang yang kabur. Dan aku tidak berhasil.”
Ibu-ibu
itu tampak kasihan dengan Se Gye yang terlihat tidak bersemangat. “orang-orang
disekitarmu terus melarikan diri karena kau terus melarikan diri.” Cecar mereka
kemudian memberi Se Gye semangat.
Di
lain sisi, Sa Ra tampak berbaring di kasurnya. Tiba-tiba ponselnya berdering,
itu dari bank yang menawari pinjaman. Sa Ra kesal dan langsung mematikan ponsel
setelah mengatakan, “Aku kaya Raya. Aku masih muda dan kaya!” tiba-tiba
ponselnya berdering lagi. “Aku kaya raya, kau dengar?” teriak Sa Ra begitu
mengangkatnya.
“Aku
tau” Ternyata panggilan kali ini dari Eun Ho.
Sa Ra
kaget, kali ini Eun Ho bekerja sebagai apa lagi? Pencuci piring, pertugas kopi,
penjual parfum? Atau pengantar paket? Dan dari mana Eun Ho mencuri nomornya?
beautyinside |
beautyinside |
Eun Ho
menjelaskan kalau dia mendapatkan nomor Sa Ra dari paket kemaren.
Tetap
saja Sa Ra mengomeli Eun Ho yang telah mencuri nomornya dengan cara seperti
itu. Eun Ho meminta maaf, “Maafkan aku, aku terlalu putus asa.”
Sa Ra
mengatakan kalau dia tidak peduli apakah Eun Ho putus asa atau tidak. Lalu dia
menutup telpon.
Eun Ho
tampak sedih. Adiknya, A Ram yang duduk di dekatnya bertanya apa yang terjadi.
Eun Ho mencecar kalau dia sudah dicampakkan oleh seorang yang kaya raya. A Ram
langsung berpikir dia dicampakkan oleh wanita. Eun Ho bilang wanita itu seorang
donator. Dia melakukan kebajikan besar. Ada seseorang yang amat membutuhkan
bantuan. A Ram mengeluh seperti sudah tau apa yang sedang dipikirkan kakaknya,
dia hanya mencari pekerjaan rupanya.
Se Gye
berterimakasih pada Do Jae. Dia gagal tapi dia bahagia, paling tidak dia sudah
mencoba hingga akhir. Se Gye lalu mengajak Do Jae pergi menonton bioskop karena
dia dengar kalau penderita prosopagnosia kesulitan menonton film, karena
itu dia ingin memastikannya. Kebetulan disana tidak ada orang, jadi mereka
menonton berdua. Se Gye terus bertanya soal akting Yu Ri yang buruk dan dia
seakan berharap Do Jae mengiyakannya. Do Ja mengatakan kalau dia tidak begitu
mengenali artis lain, satu-satunya artis yang dia kenali dengan baik adalah Se
Gye sendiri.
beautyinside |
beautyinside |
Se Gye jadi tersentuh mendengarnya. Selama film diputar, Se Gye
tampak hanya tiduran di pundak Se Gye. Tapi begitu selesai, dengan percaya
dirinya Se Gye mengatakan kalau filmnya cukup bagus. Haha, Do Jae tersenyum
kecut karena setahunya Se Gye tidak menontonnya sama sekali.
Se Gye
dan Do Jae kaget begitu melihat banyak reporter di luar. Se Gye langsung
membelakangi reporter dan memasang kacamatanya. Para reporter tampak sibuk
bertanya agar mereka menjelaskan situasi itu. Do Jae dengan tenang melepas
kacamata Se Gye dan memegang tangannya dengan erat.
“Tersenyumlah,
selayaknya orang bahagia.” Bisik Do Jae.
loading...