Di episode sebelumnya,
Se Gye dan Do Jae tertangkap basah tengah bermesraan. Se Gye mengira ibunya
akan marah, tapi ternyata tidak. Ibu ternyata bahagia dan bahkan mulai
memanggil Do Jae dengan sebutan calon menantu. Se Gye lalu menceritakan
semuanya pada ibu-tentang mereka yang kencan pura-pura, kemudian putus, dan
berkencan sungguhan. Ibu merasa ini cukup rumit tapi dia senang mendengar kalau
Se Gye dan Do Jae berkencan sungguhan. Mereka lalu minum bersama dengan
sukacita.
beautyinside |
beautyinside |
Saat mengantar Do Jae
keluar, Se Gye bertanya bagaimana pandangan Do Jae terhadap ibunya. Do Jae
mengatakan kalau ibu Se Gye memiliki kepribadian yang ceria dan lembut. Saat
berjalan, dia juga mirip dengan Se Gye. Namun, menurut Do Jae, ada kesamaan
antara dia dan ibu Se Gye, yaitu sama–sama mencintai Se Gye. Haha. Se Gye
langsung tersenyum malu mendengarnya. Ditambah lagi Do Jae memberinya kecupan
lagi sebelum pergi.
Malamnya, Se Gye tidur
bersama ibu. Sesuai dugaan, ibu mengungkit tentang ciuman Se Gye dan Do Jae
tadi. Ibu bertanya, siapa yang mencium duluan, apakah itu Se Gye? Se Gye
mengelak dan mengatakan kalau mereka tidak ciuman. Ibu hanya tersenyum sendiri
dan berpikir kalau mereka sudah sejauh ini tapi belum ciuman, bukankah aneh? Ibunya
bercerita kalau dulu dia bahkan mencium ayah Se Gya bahkan sebelum mereka mulai
berkencan. Dia juga menceritakan apa yang dia sukai dari ayah Se Gye dan kenapa
dia mau menikah dengannya. Meskipun pernikahan ibu dan ayah berakhir dan ibu
tidak bisa mempertahankannya, tapi ibu merasa Se Gye kuat dan bisa
melakukannya.
beautyinside |
beautyinside |
Pagi itu, Se Gye dan
Woo Mi pergi ke kafe tempat Eun Ho bekerja untuk minta kopi gratis. Eun Ho mengomel
kalau Se Gye dan Woo Mi selalu tau kapan dia gajian. Se Gye dan Woo Mi hanya
terkekeh mendengarnya. Eun Ho lalu bertanya kenapa Se Gye libur kerja hari ini,
apakah karena Se Gye sudah punya kekasih konglomerat? Eun Ho menggoda Se Gye
dan mengajarkannya bagaimana seharusnya dalam berkencan. Woo Mi balik menggoda
Eun Ho yang juga berpacaran dengan konglomerat. Woo Mi dengan percaya diri
mengatakan kalau mereka berdua sama saja
tidak bisa berkencan dengan benar. Sepertinya Woo Mi benar-benar tau bagaimana
berkencan sampai-sampai dia sendiri tidak punya pacar, haha.
Joo Hwan menggoda Do
Jae kalau Do Jae sudah menikah tapi tidak memberitahunya. Do Jae heran dari
mana lagi informasi omong kosong itu berasal. Joo Hwan melirik ke arah pintu
dan mengatakan kalau mertua Do Jae datang. Benar saja, Ibu Se Gye masuk ke
ruangan Do Jae dengan senyuman mengambang di bibirnya. Ternyata Ibu Se Gye
sudah memasakkan banyak makanan untuk Do Jae. Do Jae merasa berterimakasih
karena masakan ibu yang lezat dan dia juga ingin menjamu calon mertuanya.
Sebagai bentuk ucapan terimakasih, Do Jae membawa ibu Se Gye ke mall dan membelikan banyak pakaian.
beautyinside |
beautyinside |
Se Gye kaget melihat
ibunya pulang dengan membawa banyak tas belanjaan. Dia langsung menduga kalau
ibunya habis bertemu dengan Do Jae. Se Gye kesal kenapa ibunya harus menerima
hadiah sebanyak ibu. Ibunya balik mengomeli Se Gye, memangnya dia tidak boleh
menerima hadiah dari calon menantunya? Kapan lagi dia bisa menerima hadiah dari
calon menantu? Se Gye tidak bisa bicara apa-apa lagi karena ibunya terus
berpikir kalau yang dia lakukan adalah benar. Se Gye lalu menelpon Do Jae dan
membahas mengenai kedatangan ibunya. Se Gye merasa tidak enak karena sudah
banyak merepotkan Do Jae. Do Jae tersenyum dan menceritakan kalau pertemuan
mereka sangat menyenangkan dan dia menikmati makanannya yang lezat. Mereka lalu
berjanji untuk bertemu besok dan menghabiskan waktu seharian penuh.
Besoknya, Do Jae dan Se
Gye bertemu di kafe. Se Gye kembali berterimakasih atas hadiah yang diberikan
Do Jae pada ibunya. Se Gye menceritakan kalau ibunya memang begitu, saat dia
pacaran di umur 15 tahun, ibunya juga bersikap seperti itu pada mantan pacarnya.
Do Jae meminta Se Gye untuk tidak membahas mantan di depannya. Dan, umur 15
tahun? Di umur segitu bahkan dia tidak pantas di sebut mantan. Se Gye tertawa
dan menggoda Do Jae yang cemburu.
beautyinside |
beautyinside |
Setelah dari kafe, mereka lalu ke rumah Se
Gye. Mereka melakukan banyak hal menyenangkan, main kartu dan taruhan siapa
yang banyak ngetik kata pujian di kolom komentar medsos Se Gye. Sesuai
janjinya, Se Gye juga mencukur jenggot Do Jae. Kali ini dia sudah ahli karena
Do Jae pernah mengajarinya ketika dia berubah menjadi seorang pria SMA. Se Gye
lalu mengakhirinya dengan sebuah kiss.
Mereka lalu jalan-jalan
di taman. Se Gye melihat ke foto besar yang ada di gedung Do Jae dan mengatakan
kalau itu adalah dirinya. Se Gye mencecar kalau Do Jae bekerja disana, jadi dia
bisa bertemu Se Gye setiap hari dengan melihat foto itu. Do Jae hanya terdiam
mendengarnya. Se Gye sadar kalau topik yang dia bicarakan bisa membuat Do Jae
kurang nyaman, karena ternyata Do Jae tidak bisa mengenali kalau foto besar itu
adalah foto Se Gye. Se Gye lalu mengatakan kalau foto itu sudah banyak di edit,
dia sendiri awalnya bahkan tidak bisa mengenalinya.
beautyinside |
beautyinside |
Do Jae terlihat diam
sepanjang jalan. Melihat itu, Se Gye merasa tidak enak dan meminta maaf pada Do
Jae. Do Jae balik meminta maaf karena harus menghadapi hal semacam ini
bersamanya. Se Gye balik mengatakan kalau hal yang sama juga berlaku untuknya.
Se Gye melamun
sendirian di rumahnya. Tampaknya dia masih memikirkan tentang masalah yang dia
hadapi bersama-sama dengan Do Jae. Penyakit Do Jae, dan juga penyakitnya
sendiri. Di sisi lain, Do Jae juga tampak melamun sambil membuka catatan
mengenai semua Se Gye yang pernah dia temui.
Eun Ho menemui Sa Ra ke
kantornya. Ternyata Eun Ho membawakan kue dengan sebatang lilin di atasnya
sebagai hadiah ulang tahun Sa Ra. Eun Ho meminta Sa Ra meniup lilinnya langsung
karena dia tau Sa Ra tidak akan suka jika dia bernyanyi untuk nya. Sa Ra
tersenyum dan dengan serius mengatakan kalau sepertinya dia mulai menyukai Eun
Ho.
beautyinside |
beautyinside |
Eun Ho terdiam sebentar
lalu mengatakan kalau dia baik pada semua orang, jadi itu bisa menimbulkan
kesalahpahaman. Dan, dia berpikir bahwa satu-satunya yang dia cintai adalah
Tuhan, jadi dia hanya ingin mengikuti Tuhannya. Eun Ho meminta Sa Ra untuk
tidak kecewa.
Sa Ra terdiam dan hanya
bisa mengatakan, baiklah. Sa Ra
meniup lilin dengan kasar dan mengatakan kalau dia membenci kue. Lalu dia pergi
dari hadapan Eun Ho. Di ruangannya, Sa Ra masih tampak terdiam dan sedih. Dia
lalu berdoa, “Meski aku tidak memiliki
keyakinan, tapi aku agak terdesak. Tolong berikan pria itu padaku. Jika
terkabul, aku akan banyak berdonasi ke gereja. Aku yakin dapat memberikan
nominal yang bahkan tidak terkira. Aku mengajak untuk bernegosiasi. Jadi,
berikan pria itu-- Berikan Ryu Eun Ho kepadaku. Aku akan menanti jawaban
positif.”
beautyinside |
beautyinside |
Se
Gye, Woo Mi dan Eun Hoo tampak melakukan perawatan kuku bersama. Woo Mi heran
melihat Se Gye dan Eun Hoo yang terlihat tidak begitu semangat. Mereka bahkan
kompak sama-sama mengatakan kalau mereka menyesal dan seharusnya melakukan yang
lebih baik. Di saat itu, ibu Se Gye menelpon, Se Gye sengaja tidak
mengangkatnya karena dia masih kesal dengan ibunya dan lagian kukunya masih
dalam perawatan.
Eun Ho
berpikir mungkinkah Se Gye sudah ingin menikah? Jika benar, Eun Ho menyarankan
agar Se Gye segera menikah karena jika dia sudah masuk seminari, maka dia tidak
akan bisa menghadiri pernikahan Se Gye. Se Gye kaget, apakah Eun Ho benar-benar
serius akan pergi? Eun Ho membenarkan dan bahkan dia sudah mendaftar kemaren.
Woo Mi yang mendengarnya juga kaget. Sepertinya Eun Ho ditantang semua orang
untuk jadi pastur, tidak hanya keluarga, tapi juga sahabatnya. Woo Mi kesal dan
hendak menjewer telinga Eun Ho, tapi karena cat kukunya belum kering, dia hanya
bisa menendang Eun Ho menggunakan kakinya. Se Gye juga ingin menjewer Eun Ho
dan untungnya dia bisa melakukannya karena catnya sudah kering.
beautyinside |
beautyinside |
Se Gye
tiba-tiba mendapat panggilan dari rumah sakit.Se Gye langsung kaget dan cemas
begitu dia menerima kabar kalau ibunya masuk rumah sakit. Ibunya ternyata
mengidap kanker pankreas dan mungkin hanya bisa bertahan dalam waktu sebulan.
Air mata Se Gye berjatuhan. Dia tidak percaya tapi inilah kenyataanya. Se Gye
seperti menerima tusukan berkali-kali tepat di bagian hatinya.
Se Gye
menangis dan meminta maaf pada ibunya. Se Gye bercerita kalau dia tengah sibuk
perawatan kuku disaat ibunya berjuang melawan penyakit. Dan tidak hanya itu,
dia bahkan tidak mengangkat panggilan ibunya. Kenapa ibu tidak menjadikanku anak durhaka saja? Tanya Se Gye
menyesal dengan apa yang sudah dia lakukan. Se Gye mengatakan kalau dia
membenci dirinya sendiri sudah melakukan ini pada ibunya. Dia hanya memikirkan
dirinya sendiri, sementara ibunya terus memikirkan Se Gye. Mereka lalu
berpelukan dengan air mata yang terus mengalir.
beautyinside |
beautyinside |
Do Jae
menjenguk ibu Se Gye ke rumah sakit. Ibu Se Gye berterimakasih atas hadiah yang
diberikan Do Jae. Sebenarnya, dia menebalkan muka saat hendak menemui Do Jae
karena dia tau kalau itu adalah satu-satunya kesempatan untuk melakukannya. Do
Jae berterimakasih karena sudah menemuinya. Ibu Se Gye berpesan, jika suatu
saat dia melepaskan tangan Se Gye, maka dia berharap Do Jae mau menggantikannya
memegang tangan Se Gye dan menjaganya.
Do Jae
tersenyum dan berjanji untuk menjaga Se Gye. Ibu lalu bertanya apakah film baru
Se Gye sudah keluar. Do Jae mengatakan kalau mereka harus menontonnya bersama
nanti. Ibu senang dan meminta Do Jae membelikannya popcorn. Do Jae mengatakan kalau dia tidak hanya membelikan popcorn, tetapi juga minuman dan tiket
masuk. Ibu Se Gye tersenyum dan mengatakan kalau dia akan pergi dengan senang
hati karena Do Jae sudah mentraktirnya.
beautyinside |
beautyinside |
Kami membuat
janji, meski tahu... tidak akan dapat ditepati. Untuk menjadi lebih berduka?
Atau untuk mengurangi duka itu sendiri? Aku tidak tahu apa alasannya, tapi
mungkin... karena kami secara tulus ingin menepati janji itu."-Do Jae
Meskipun
kematian tampak jauh, sebenarnya hal itu berada dekat dengan kita. Ketika kita
menyadari akan arti keberadaan, kematian terlanjur berdiri tepat di samping
kita, dan kita tidak dapat melarikan diri darinya…… Waktu
selalu... berjalan lebih cepat dari yang kita bayangkan."- Se Gye
Sejak saat itu, Se Gye menghabiskan banyak waktu bersama ibunya. Dia
ingin menjaga dan mencurahkan seluruh kasih sayangnya untuk wanita yang sudah
melahirkannya itu. Sayangnya, hanya beberapa hari setelah itu, Se Gye berubah
menjadi seorang ahjumma. Se Gye kesal dan marah karena dia tidak ingin
berubah disaat seperti ini. Se Gye tidak bisa lagi ke rumah sakit untuk merawat
ibunya dan hanya bisa menangisi nasibnya sendiri di rumahnya. Ditambah lagi Do
Jae tidak bisa menemaninya karena tengah ada urusan bisnis di luar negeri. Se
Gye menunggu saat dimana dia berubah kembali menjadi dirinya sendiri. "Kumohon.
Jika Sang Pencipta memang ada, kumohon... izinkan aku secepat mungkin kembali
pada diriku sendiri. Meski hanya sehari lebih awal."
Beberapa hari setelah itu, wajah Se Gye masih sama. Hingga suatu ketika
Woo Mi menelpon dan mengabarkan tentang kondisi ibunya yang memburuk. Se Gye
langsung berlari ke rumah sakit dan tidak peduli dengan wajah ahjummanya,
Se Gye langsung menggenggam tangan ibunya. Ibunya awalnya bertanya siapa Se
Gye, tapi pada akhirnya dia mengatakan kalau dia tau itu adalah putrinya
meskipun wajahnya berbeda. Ibu senang karena diberi kesempatan melihat Se Gye
dengan wajah menua sepertinya. Ibu berjanji di lain waktu dia akan mengenali Se
Gye lebih awal. Wanita itu sudah tampak kesakitan.
beautyinside |
beautyinside |
Se Gye menangis dan meminta
ibu untuk bertahan sampai ibu bisa melihat wajahnya lagi. Tapi wanita itu
menghembuskan nafas terakhirnya. Se Gye tidak bisa menahan tangisnya. Dia
histeris dan terus menerus memanggil ibunya, tapi tetap saja ibunya tidak
bangun. Woo Mi yang juga menangis langsung menenangkan Se Gye. Do Jae datang
dan langsung memeluk Se Gye yang tak hentinya menangis.
Saat melayat, Do Jae meminta maaf karena datang terlambat. “Aku menyukai makanan Anda. Aku akan memberikan putri Anda
yang berharga, banyak cinta. Istirahatlah dengan tenang” Ucap Do Jae sambil melihat foto ibu Se Gye dengan hikmat.
Sementara
Se Gye sendiri tidak hentinya menangis di kamar mandi. Saat itu, dia merasakan
sesuatu, dia melihat kaca dan melihat wajahnya sudah kembali lagi. Se Gye
kembali menangis dan menyesalkan kenapa dia tidak berubah lebih cepat sehingga
ibu bisa melihat wajahnya untuk yang terakhir kali? Se Gye dengan lemas keluar
dari toilet dan kembali ke ruangan itu. Dia berdiri dengan Do Jae. Mereka bisa
mendengar para tamu tampak diam-diam menggosipkan tentang Do Jae dan Se Gye
yang sepertinya sudah berkencan kembali. Se Gye meminta maaf karena kondisi ini
pasti sulit untuk Do Jae. Do Jae meminta Se Gye bersikap bodoh karena Se Gye
lah yang kondisinya tengah sulit saat ini, jadi Se Gye tidak perlu memikirkan
masalah lainnya. Sa Ra datang melayat dan meminta Se Gye untuk bertahan. Sa Ra
mengatakan kalau dia mengatakannya dengan tulus kali ini. Se Gye berterimakasih
terlepas apakah Sa Ra benar-benar tulus atau tidak.
beautyinside |
beautyinside |
Saat
hendak pulang, Sa Ra bertemu dengan Eun Ho. Mereka minum kopi sebentar. Sa Ra
berpesan agar Eun Ho menjaga Se Gye. Se Gye mungkin akan berusaha terlihat
tegar dan baik-baik saja. Dia juga akan tertawa, tapi ketahuilah, hatinya
sangat sakit. Sa Ra mengatakan kalau dia melakukan itu tepat dimana dia kehilangan
ibunya. Tampaknya Sa Ra benar-benar tulus mengkhawatirkan Se Gye sekarang
karena dia juga pernah mengalami yang sama.
Semua
orang sudah pergi. Eun Ho dan Woo Mi bahkan sudah tidur. Tapi Se Gye masih
mematung disana, melihat foto ibunya. Do Jae mengajaknya keluar dan mencoba
menenangkan Se Gye. Se Gye bertanya apakah ibunya benar-benar mengenalinya saat
dia datang dengan wajah ahjummanya.
Do Jae berpikir mungkin ibunya tidak tau, tapi melihat Se Gye datang, menangis,
dan menggenggam tangannya, maka ibunya pasti menduga kalau itu adalah putrinya..
“Aku
berpikir, Apa yang harus kulakukan tanpa Ibuku? Kurasa, sekarang aku sendirian
di dunia ini”. Tapi, aku menyadari bahwa aku tidak sendirian. Aku punya Woo Mi,
Eun Ho, dan juga kau. Orang-orang di
sekitarmu juga datang dalam kehidupanku. Dan orang-orang lain... Banyak orang
datang untuk menghiburku. Aku tidak sendirian. Aku juga tahu itu. Aku sangat
mengetahuinya. Tapi, tetap saja, aku merindukan Ibuku. Kenapa aku? Kenapa harus
aku? Kesalahan apa yang sudah kulakukan? Kesalahan apa yang sudah kulakukan...
hingga aku tidak bisa... mengucapkan perpisahan pada Ibuku dengan wajahku
sendiri?”
Do Jae
menggenggam tangan Se Gye.
beautyinside |
beautyinside |
“Dan bagaimana jika... aku tidak pernah kembali pada diriku
sendiri suatu hari nanti? Bagaimana jika aku mengalami kecelakaan sebagai orang
lain? Bagaimana jika aku mendadak mati sebagai orang lain? Dan bagaimana jika
tidak seorangpun menyadarinya? Itulah yang membuatku takut. Tidakkah kau merasa
lucu? Ibuku sudah meninggal, tapi hal itulah yang justru terbesit dalam
benakku.”
“Bahkan
jika hal itu terjadi padamu, aku akan menemukanmu. Aku akan menemukanmu. Dan
seperti ini, aku akan menggenggam tanganmu lebih dulu.” Ucap Do Jae meyakinkan.
Sinopsis Drama Korea Beauty Inside Episode 11
loading...